Mobirise Website Builder

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Menurun Menjadi 25,22 Juta Orang pada Maret 2024

Annas - 01 Jul 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2024, melanjutkan tren penurunan dari periode sebelumnya. Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi menyatakan bahwa pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di Indonesia berada pada angka 9,03 persen, setara dengan 25,22 juta penduduk.


Penurunan ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,36 persen atau setara dengan 25,90 juta penduduk. "Tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dibanding Maret 2023," kata dia, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (1/7/2024).


Dengan perkembangan tersebut, tingkat kemiskinan di Indonesia telah kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Pada periode sebelum pandemi, yaitu September 2019, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,22 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 24,79 juta orang. "Tingkat kemiskinan sudah lebih rendah dibandingkan kondisi pandemi," ujar Imam. 


Imam menjelaskan bahwa angka tingkat kemiskinan tersebut diperoleh dengan menggunakan standar garis kemiskinan atau pengeluaran per kapita per bulan sebesar Rp 582.932. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 5,90 persen dari Maret tahun lalu yang sebesar Rp 550.458. Jika dilihat berdasarkan wilayah, tingkat kemiskinan di perkotaan dan perdesaan sama-sama mengalami penurunan. 


Imam menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di perkotaan mencapai 7,09 persen (turun dari 7,29 persen) dan di perdesaan sebesar 11,79 persen (turun dari 12,22 persen). "Penurunan tingkat kemiskinan terjadi baik di wilayah perkotaan, namun penurunan tingkat kemiskinan perdesaan lebih besar dari perkotaan," tutur Imam.


BPS mencatat beberapa fenomena yang mendukung penurunan tingkat kemiskinan, termasuk aktivitas ekonomi domestik yang kuat. Hal ini tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen. Selain itu, nilai tukar petani (NTP) juga tercatat meningkat, mencapai 119,39 pada Maret 2024, naik 7,70 persen dari Maret tahun lalu. Peningkatan ini berkontribusi pada naiknya upah buruh di sektor usaha sebesar 8,42 persen secara tahunan. "Pada periode Januari sampai Maret 2024 pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial," ucap Imam.

Terkait

Baca berita terbaru tentang Category

© Copyright Cahaya Palangkaraya - All Rights Reserved